Met datang saudaraku,bagaimana kabar imanmu hari ini...? Salam santun dariku,sehat selalu itu doaku.
Dear...Neng Afriyani
http://malieh.xtgem.com/A_1_1/A_20">
Dear Neng Afriyani...
Neng...,gue yakin lu segan
membaca surat ini, dan lu pasti berpikir semua yang
menyebut nama lu pasti akan memaki.
Tapi gue nggak akan
menghakimi lu di sini neng. Biar itu tetap menjadi pekerjaan Tuhan saja.
Sekali lagi, ini adalah surat seorang sahabat neng, jadi gue nggak akan menebar kata-kata kasar di surat ini .Jadi tolong baca surat ini sampai habis ya neng.
Sebelumnya gue nggak
pernah mengenal lu dan tentu saja lu juga nggak kenal gue.
Yang gue tau tentang lu adalah, lu tuh hanya seorang perempuan tambun
29 tahun pengendara Xenia maut yang menewaskan sembilan orang di Tugu Tani pada hari Minggu disiang bolong.
Yang gue tau tentang lu adalah, bahwa lu orang yang mengendarai mobil 100 km/jam dalam keadaan mabuk, sehabis pesta shabu, tanpa membawa SIM, STNK dan...OTAK !!!
Upps...,maaf. Bukan maksud gue mulai
memojokkan dan
mengecam lu di sini. Toh, pengguna media lain telah
melalukannya sejak kemarin, dan lu juga sudah begitu tersiksa karenanya...(Yah semoga saja)
Neng April...
Di surat ini gue hanya ingin bilang terima kasih.Di luar pandangan gue tentang
lu Si Pembunuh, gue benar-benar ingin berterima kasih.
Gue sebagai pengendara dijalan, terkadang sering juga merasa
kantuk, tetapi gue tetap memaksa
untuk tetap berkendara, padahal itu tindakan berbahaya. Bisa saja gue tanpa sadar tancap gas dan menabrak orang yang
sedang berjalan atau
sekedar merusak inventaris kota.
Gue sebagai pejalan juga sering lalai dalam berlalu lintas, sering menyebrang jalan sembarangan, sering bercanda di pinggir jalan dan lain sebagainya. Bisa saja karena tindakan tersebut gue menjadi celaka sendiri atau mencelakai orang lain....Bisa saja kan. Makasih ya neng,kejadian lu merupakan cermin buat gue.
Oh iya neng,entah kenapa akhir-akhir ini gue selalu memikirkan lu,mencoba mencari tau tentang lu.Yah...,mungkin karena rasa kagum gue,kagum akan tindakan serta kelakuan lu.Tak ada rasa bersalah maupun penyesalan dari diri lu...Dimana rasa kemanusiaan lu?
Status BBM milik lu juga begitu mengagetkan gue, wajar saja jika masyarakat begitu membenci lu.
Oke neng.., begitu saja ya. Gue nggak ingin terlihat sok kenal sama lu,gue juga nggak ingin menjadi seperti lu, atau seperti orang-orang yang mati di tangan lu.
Satu yg selalu gue ingat neng....
Ketika kita waspada, kita juga harus siap atas ketidak waspadaan orang lain, karena belum tentu mereka juga waspada.
Surat ini juga nggak perlu dibalas neng,
makanya gue nggak menyertakan perangko balasan
Yah sudahlah selamat menjalani sisa hidup lu yang entah
bagaimana kelanjutannya.